Tuesday 13 December 2016

Pengalaman Operasi LASIK

Assalamu'alaikum

Meneruskan postingan saya yang lalu mengenai Pemeriksaan Pra-Lasik, kali ini tulisan saya lebih kepada tindakan LASIK saat hari H.

Sabtu, 3 September 2016
H-2 operasi lasik, ada telepon dari rumah sakit yang mengingatkan saya bahwa hari Senin jam 13.00 saya akan menjalani operasi LASIK. Saya diminta hadir 30 menit lebih awal. Pelayanan yang sangat baik dari rumah sakit ini namun membuat saya jadi semakin deg-degan.

Senin, 5 September 2016 (Hari tindakan operasi LASIK)
Sudah ditentukan pada saat hari pemeriksaan pra-LASIK, kalau waktu operasi LASIK adalah hari Senin, 5 September 2016 pukul 13.00. Pukul 11.00 saya sudah berangkat ke rumah sakit dengan ditemani oleh suami saya. Diperjalanan saya menelepon ornag tua saya untuk minta didoakan agar proses operasi LASIK ini berjalan dengan lancar.

Sesampainya di rumah sakit, kami menjalankan shalat Zuhur terlebih dahulu di mushalla rumah sakit. Selesai shalat, pihak rumah sakit menelepon dan menanyakan posisi saya berada karena saat itu waktu sudah menunjukkan 12.50. Seselesainya saya shalat, saya langsung menuju LASIK Suite di lantai 1. Dan saya segera melaporkan diri di meja suster di dalam LASIK Suite tersebut. Ruang operasi LASIK-nya sendiri berada di dalam LASIK Suite ini. Karena ruangan LASIK merupakan ruangan berkaca, jadi kita bisa melihat proses LASIK pasien lain yang tengah dikerjakan dokter. Ruangan ini sangat nyaman. Ada kopi dan teh, yang bisa dibuat ketika menunggu giliran.

Sekitar pukul 13.15 saya kembali dipanggil suster untuk diminta mengenakan baju operasi. Hanya ditambahkan baju operasi saja, tidak sampai mengganti pakaian. Setelah mengenakan pakaian operasi, mata saya diberi obat tetes dan disekitar mata dioleskan Betadine. Proses ini sekitar 30 menit sebelum tindakan operasi LASIK dilakukan. Sejak diteteskan obat itu, saya sudah say good bye ke kacamata karena kita tidak boleh lagi mengenakannya sampai proses LASIK.

Pukul 14.00 saya masuk ke ruang operasi. Suami saya pun terus memberi semangat dan terus mendokumentasikan kejadian penting dalam hidup saya ini. Setelah membaringkan diri di tempat tidur, saya sudah tidak diperbolehkan menaikkan tangan ke atas apalagi memegang mata. Sedikit menunggu karena baju operasi si dokter ada sedikit trouble.

Pukul 14.15 tindakan LASIK pun dimulai. Dengan membacakan nama pasien, tempat tanggal lahir, sampai informasi mengenai sisa kornea setelah operasi. Kedengarannya saat itu adalah 330 mikron. Dokter bilang: "Alhamdulillah, masih bagus ya fit korneanya..." Sedikit ada briefing dari tim dokter juga perawat, kemudian dilanjutkan dengan doa bersama.

Selama tindakan operasi LASIK, hal yang harus dilakukan adalah:
1. Konsentrasi untuk selalu melihat titik lampu warna hijau dan jangan sampai melepaskan pandangan dari titik hijau tersebut.
2. Konsentrasi untuk tidak menggerakan bola mata.
3. Konsentrasi untuk tidak berkedip, sekalipun mata sudah ditahan oleh alat tumpul yang berfungsi untuk membuka mata kita.

Mata yang di-LASIK terlebih dahulu adalah mata kanan. Mata kiri sementara ditutup dengan sejenis kapas. Sebelumnya mata kita akan ditetesi cairan dalam jumlah yang agak banyak. Rasanya seperti mata kita terkena air hujan. Setelah itu, mata kanan dimasukan alat pembuka sehingga mata akan selalu terbuka. Walau mata kiri sementara bebas berkedip, tetaplah usahakan berkedip sejarang mungkin. 

Proses awal adalah laser membuat flap. Yang saya rasakan adalah mata kanan saya seperti sedang ditekan dengan gelas dengan sangat kuat sehingga mata terasa pegal. Perawat akan menghitung mundur proses pembuatan flap ini selama 17 detik. Ketika proses ini kita dianjurkan rileks, jangan tegang, tetap fokus melihat titip hijau di atas, dan jangan berkedip. Karena kalau kita tegang, sang dokter akan segera mengetahui dan khawatirnya proses pembuatan flap ini tidak akan sempurna. Sepanjang pembuatan flap ini saya terus berzikir, pasrah pada Allah, dan berharap semua akan baik-baik saja. 

Proses selanjutnya yaitu penyinaran laser yang diketahui untuk mengubah permukaan kornea. Pada proses ini warna lampu berubah menjadi merah. Yang terasa dari proses ini adalah seperti disedot. Tidak berlangsung lama, hanya sekitar 15 detik saja. Setelah proses ini selesia akan tercium seperti bau gosong

Setelah proses ini selesai, saya merasa bekas flap tersebut ditutup dan beri sejenis lem yang fungsinya untuk menutup bekas flap tersebut. Yang lucunya, karena operasi ini mata kita selalu terbuka, kita akan melihat alat-alat apa saja yang dipakai untuk proses operasi ini. Karena saat itu saya melihat seperti alat penempel lem kertas. Wahhh... Rada mengerikan ya. Tapi saya tetap berusaha rileks saja dengan proses ini semua. Selesai mata kanan 'dilem', alat pembuka dilepas, dan sekarang saatnya mata kiri saya di-LASIK. 

Prosesnya sama dengan mata kanan saya. Kurang lebih tiap mata itu menghabiskan waktu 10 menit. Enaknya dengan dokter X ini adalah saat kita menjalani operasi kita seperti mengobrol saja. Ucapan-ucapan seperti 'Kita mulai ya, Fit", "Tenang aja ya, Fit. Jangan tegang", "Dikit lagi selesai kok, Fit", dan masih banyak kata-kata penenang lainnya yang dokter X keluarkan ketika operasi. Hal ini membuat saya sangat rileks dan melupakan segala ketakutan yang menghantui saya.

Pukul 14.35 Alhamdulillah proses operasi selesai. Saya sudah bisa keluar dari ruang operasi dengan dituntun oleh seorang suster sampai saya benar-benar duduk di sofa. Setelah itu saya beristirahat sebentar di sofa dan diberikan snack oleh suster yang berisi sebuah roti dan teh kotak, juga air mineral, dan satu buah postan kalau tiba-tiba saya merasa kesakitan.

Setelah sekitar 10 menit, suster kembali kepada saya untuk memberi obat tetes dan memberikan penjelasan mengenai apa yang harus, boleh, dan tidak boleh saya lakukan pasca LASIK ini. Setelah suami saya mengurus pembayaran di kasir lantai 2, saya diperbolehkan pulang ke rumah dengan menggunakan sunglasses (kalau bawa) atau kacamata yang diberikan rumah sakit (kalau tidak bawa), dan juga oleh-oleh.

Nah, untuk oleh-oleh yang saya bawa pulang adalah:
1. Kacamata pelindung. Kacamata ini dikenakan saat tidur siang atau tidur malam dan juga saat mandi untuk menghindari air masuk ke mata dan mata terkucek secara tidak sengaja.
2. Satu strip obat tetes Cendo LHX (warna merah), ditetes 4 kali sehari.
3. Satu strip obat tetes Cendo Tobroson (warna kuning), ditetes 4 kali sehari.
4. Satu strip obat tetes Cendo Vernacel (warna biru), ditetes 6 kali sehari
5. Buku panduan pemeriksaan pasca LASIK, berisikan jadwal kontrol setelah operasi dan check list obat tetes. 


Nah, yang ini penting nih. Untuk biayanya sendiri kurang lebih Rp 25.000.000 sudah untuk operasi 2 mata, jasa dokter, biaya administrasi rumah sakit, dan juga obat tetesnya. Untuk RS-nya sendiri sengaja tidak saya kasih tahu, karena kami memang tidak ada kerja sama apapun. Tulisan ini murni untuk sharing pengalaman operasi lasik yang mungkin kalian butuhnya juga.

Penasaran bagaimana kondisi mata saya pasca LASIK ini? Tunggu postingan saya selanjutnya ya. Untuk artikel mengenai LASIK ini sengaja saya bagi menjadi beberapa bagian agar kalian juga tidak bosan dan tidak terlalu panjang membacanya. Hehe.. See you on the next posting! And thank you for reading!



Wassalamu'alaikum

Tuesday 6 December 2016

Pemeriksaan Pra Lasik Part 1

Assalamu'alaikum

Tulisan ini akan bercerita mengenai proses dari awalnya saya memulai lasik. Semoga dengan tulisan ini, pembaca blog saya yang juga ingin menjalani operasi LASIK, dapat memperoleh informasi sebanyak-banyaknya karena ketika saya mencari informasi secara detail di dunia maya, saya merasa kurang mendapat informasi tentang operasi LASIK ini. So, happy reading!

Juli 2016 (Mencari informasi)
Sebelum saya datang ke rumah sakit ini, saya banyak mencari informasi sebanyak-banyaknya mengenai lasik ini di dunia maya. Saya punya tiga orang teman yang sudah pernah menjalani lasik sebelumnya, maka dari itu saya mencoba bertanya kepada tiga orang teman saya ini. Dua diantaranya adalah adik kakak, jadi rumah sakit yang mereka pilih pun sama, sebut saja rumah sakit A. Satunya lagi menjalani operasi di rumah sakit B. Ternyata bertanya pada mereka via chatting saja tidaklah cukup. Oleh karena itu, PR saya masih panjang, yaitu dengan berselancar di dunia maya dan mengunjungi kedua rumah sakit tersebut.

Setelah Idul Fitri yang lalu, papa mertua saya sedang ke Jakarta dan ingin memeriksakan kondisi retina matanya pasca operasi di tahun 2012 yang lalu. Ikutlah saya dengan diantar suami, sekaligus bertanya-tanya kepada front office rumah sakit tersebut mengenai proses LASIK.

Informasi yang saya dapat hari itu adalah:
1. Penjelasan mengenai apa itu LASIK
2. Syarat bagi pasien
3. Bagaimana prosedur tindakan, dan 
4. Perkiraan biaya

Mungkin kamu masih kurang paham mengenai apa saja syarat LASIK? Syarat LASIK itu diantaranya:
1. Tidak sedang hamil atau menyusui
2. Tidak menggunakan softlens selama dua minggu berturut-turut untuk dilakukan pemeriksaan pra-LASIK

Sebenarnya, di hari itu juga saya disarankan pihak rumah sakit untuk langsung mendaftarkan diri pemeriksaan pra-LASIK ke resepsionis dan memilih dokter yang akan menangani saya ke depannya. Karena saya harus mencari jadwal dimana saya tidak harus menggunakan softlens selama dua minggu sambil mencari informasi mengenai dokter yang akan dipilih, karena kalau tidak salah dokter yang menangani LASIK di rumah sakit itu berjumlah 60 orang. Hmm, jumlah yang sangat banyak dan saya harus dapat informasi mengenai dokter yang akan mengoperasi mata saya.

Karena belum ada keputusan mengenai siapa dokter yang saya pilih, akhirnya salah satu karyawan dari pihak rumah sakit dengan senang hati memberikan no. handphone agar saya bisa mendaftar via Whatsapp. Salah satu pelayanan yang baik sekali dari rumah sakit ini.

Jumat, 26 Agustus 2016 (Mendaftarkan diri via telepon)
Setelah saya mencari informasi dan membaca pengalam lasik serta review mengenai dokter-dokter yang menangani LASIK di internet, ternyata saya tidak banyak mendapat informasi yang saya harapkan. Akhirnya dokter yang saya pilih adalah dokter X dengan pertimbangan sebagai berikut:
1. Melihat jadwal yang saat itu kosong (pastinya sudah dengan persyaratan tidak memakai softlens selama dua minggu).
2. Mencari waktu weekday karena saya bukan pekerja kantoran dan menginginkan tidak terlalu lama mengantri.
3. Memiliki jam terbang yang tinggi
4. Memiliki kepribadian yang asik, tidak kaku, dan friendly. Karena saya khawatir pasca operasi saya akan banyak pertanyaan yang mungkin saat itu diperlukan,, oleh karena itu saya ingin dokter tersebut masih mau melayani pasca operasi.

Atas pertimbangan itulah, akhirnya saya mendaftarkan diri saya lewat telepon dan waktunya adalah hari Kamis, 1 September 2016 dengan dokter X. 

Kamis, 1 September 2016 (Pemerikasaan Pra-LASIK)
Saya dan suami tiba di rumah sakit A kurang lebih pukul 09.00. Dengan dibantu tim dari rumah sakit tersebut di bagian pintu utama, saya diminta untuk mengisi sebagai pasien baru terlebih dahulu. Kemudian menunggu sebentar untuk selanjutnya dipanggil kembali oleh resepsionis kemudian menjelaskan mengenai proses pra-LASIK ini. Pertama saya harus ke lantai 3 untuk pemeriksaaan di Ruang BDR, kemudian naik ke lantai 4 untuk pemeriksaan di Ruang CDC , dan kembali lagi ke lantai 3 untuk dibacakan hasil oleh dokter yang bersangkutan di R3E.

Ruang Basic Diagnostic Room (BDR) di lantai 3
Di dalam ruangan ini saya melakukan 3 macam pemeriksaan:
1. Tonometri (memeriksa tekanan bola mata)
2. Pengecekan ulang minus, dengan hasil:
Mata kiri: minus (-) 8,00 dan silinder 2,00
Mata kanan: minus (-) 7.00 dan silinder 1,00
3. Tensi darah

Hasil pemeriksaan minus mata

Ruang Comprehensive Diagnostic Center (CDC) di lantai 4
Di ruangan ini merupakan tempat pemeriksaan bagi pasien yang akan menjalani tindakan, seperti LASIK, operasi katarak, dan tindakan lainnya. Di ruangan ini kalau tidak salah saya kembali menjalani 3 (tiga) macam pemeriksaan.
1. Pengecekan ketebalan kornea
2. Huhuhu... Lupa nama tindakannya. Maafkan :(
3. Topografi mata

Setelah menunggu sekitar 15 menit, seluruh hasil pengecekan mata hari ini sudah siap, dan pemeriksaan ini dilanjutkan ke lantai 3 untuk pembacaan hasil oleh dokter. Sebagai informasi tambahan dan penting, tidak semua mata minus bisa dilakukan tindakan LASIK. Cara yang paling mudah adalah mengetahui ketebalan kornea si pasien. Batas minumun ketebalan kornea adalah sekitar 500 mikron.

Dengan membawa hasil pemeriksaan barusan, saya mengantri di R3E, dimana ruang sang dokter berada. Kalau menurut antrian saya berada di no.3. Namun entah kenapa saya merasa banyak dilewati beberapa orang yang juga sedang mengantri. Padahal saya datang lebih dulu di antrian ini. Hal ini yang agak aneh dari proses pelayanan rumah sakit ini. Tapi masih bisa sedikit ditolerir waktu menunggunya.



Lihatlah betapa ngantuknya suami saya mengantar saya pagi-pagi ke Rumah Sakit? Hihihi...

Tibalah saatnya nama saya dipanggil oleh suster. Mulai deg-degan. Takut hasilnya saya tidak bisa melanjutkan proses tindakan LASIK ini. Salah satu cita-cita saya. Huhu... Setelah dokter membaca seluruh hasil pemeriksaan saat itu, saya diberikan lampu hijau untuk bisa menjalankan operasi LASIK. Alhamdulillah... Dokter bilang kornea saya sekitar 530 mikron. Jadi saya dapat melanjutkan tindakan LASIK ini. Yeay... I'm so happy! Happy yang sebenarnya ada rasa takut juga. Namanya juga tindakan operasi. Hehe... 

Ketebalan kornea ini merupakan faktor genetik yang tidak dapat dibuat-buat, misalnya minum vitamin agar kornea kita tebal, itu tidak mungkin. Dan mengapa ketebalan kornea harus dicek terlebih dahulu? Karena proses LASIK ini akan mengikis kornea mata kita sehingga kornea yang diharapkan pasca operasi LASIK ini adalah sekitar 300 mikron. Jadi kalau kornea kita kurang dari 500 mikron, kornea kita tidak akan mampu untuk mencapai angka minimal tersebut.

Kagetnya lagi, setelah oke akan melaksanakan operasi LASIK, dokter langsung menentukan tanggal operasi. Percakapannya kurang lebih begini:
Dokter: "Bagaimana kalau Sabtu besok?" 
Saya: "Wow... Lusa? Tidak bisa, dok. Hari Minggu saya sudah ada jadwal photoshoot."
Dokter: "Oke, kalau begitu Senin bagaimana?"
Saya: "Kalau Senin operasi, H-1 nya boleh capek-capek tidak, dok?"
Dokter: "Yang penting mata tidak lelah. Dan yang terpenting itu pasca operasinya kamu harus bedrest sekitar 2-3 hari."
Saya: "Baiklah, dok. Kalau begitu Senin saja ya kita tindakan LASIK-nya."
Dokter: "Oke, sip!"
Terasa proses LASIK impian saya ini berjalan sangat cepat. Excited dan tidak sabar untuk bisa bebas dari kacamata. Semoga proses operasi berjalan lancar dan tidak kurang suatu apapun. Aamiin...

Untuk informasi biaya pra-Lasik ini hampir Rp 3.000.000,- untuk administrasi pasien baru, konsultasi dokter, pemeriksaan awal, pemeriksaan biometri, dan foto fundus.

Oke, sekian sharing saya mengenai proses Pra-Lasik ini. Semoga bermanfaat dan sampai ketemu di postingan saya selanjutnya yang akan menceritakan proses LASIK-nya.

Jangan sungkan-sungkan untuk bertanya di komen ya... Untuk lebih lengkap proses pemeriksaan ini silahkan klik Youtube Channel saya di sini: FA Vlog | Lasik Part 1


Wassalamu'alaikum

Tuesday 8 November 2016

Bye Bye Anyang-Anyangan!

Assalamu'alaikum

Setelah sekian lama, saya tidka posting blog, kali ini saya kembali menulis blog untuk sharing mengenai apa yang sedang saya alami belakangan ini. Berharap cerita saya ini bisa bermanfaat bagi yang mengalami cerita serupa.

Jadi ceritanya, sekitar sebulan yang lalu, saya sedang mengalami anyang-anyangan. Pada tahu kan ya apa itu anyang-anyangan? Yup, anyang-anyangan itu bisa dibilang buang air kecil dalam jumlah yang sedikit sehingga kita jadi bolak balik ke kamar mandi. Awalnya saya cuek dengan kondisi ini dan beraktivitas seperti biasa. Tapi lama kelamaan kok semakin mengganggu ya. Badan pun jadi terasa lemas, lemah, dan tidak bersemangat. Apalagi kalau rasa ini muncul ketika malam hari. Tidur malam pun jadi terganggu dan kualitas tidur pun jadi kurang baik.

Akhirnya, saya menceritakan hal ini kepada beberapa teman saya yang dokter karena saya sudah tidak tahan lagi mengalami bolak balik ke toilet terus. Ternyata anyang-anyangan ini merupakan salah satu gejala Infeksi Saluran Kemih (ISK). Hal ini mengakibatkan meningkatnya frekuensi buang air kecil, namun dalam jumlah yang justru sedikit, bahkan kadang disertai dengan sakit saat buang air kecil.

Menurut dokter, fakta yang terjadi adalah 5 dari 10 perempuan pernah mengalami anyang-anyangan. Penyebabnya adalah bakteri E-coli yang menempel pada dinding sel epitel saluran kemih. Nah lho! Kenapa bisa menempel ya? Ternyata ada beberapa penyebab seperti sering menahan buang air kecil, cara membasuh setelah buang air kecil yang tidak benar (harusnya dari depan ke belakang), air yang digunakan untuk membasuh tercemar bakteri, dan pemakaian toilet yang kurang bersih (biasanya terjadi kalau di toilet umum).

Di Amerika sendiri, buah Cranberry telah lama diteliti dan digunakan dan ternyata efektif mencegah infeksi saluran kemih karena kaya akan Proantocyanidin (PAC) yang dapat mencegah penempelan bakteri E-coli pada dinding saluran kemih. Namun tidak semudah itu. Buah Cranberry sulit dicari di pasaran, harga buah Cranberry yang cukup tinggi, rasanya yang agak pahit/asam, dan tidak praktis karena harus dijus terlebih dahulu.

Setelah cari-cari ke sana ke sini, ternyata ada cara yang simple. Tidak sengaja waktu jalan ke mall dan mampir ke Century, saya menemukan Prive Uri-Carn yang merupakan suplemen ekstrak Cranberry yang secara alami efektif untuk mengatasi anyang-anyangan. Yeay...! Lega rasanya bisa menemukan obat untuk anyang-anyangan saya ini. Tidak perlu ribet cari buah Cranberry lagi plus PR ngejusnya.


Prive Uri-Cran ini terdiri dari dua jenis, dalam bentuk kapsul dan dalam bentuk powder dalam kemasan sachet (Uri-Cran Plus). Sukaaa sekali! Rasanya segar banget! Sedikit tambahan informasi, untuk Prive Uri-Cran Plus, selain mengandung ekstrak Cranberry, juga mengandung probiotik dan Vitamin C. Saya bisa membelinya di apotik Century.



Untuk kapsul, komposisi Prive Uri-Cran per kapsulnya adalah 250 mg ekstrak Cranberry. Bisa kita konsumsi 1-2 kapsul sehari. Sedangkan untuk Prive Uri-Cran Plus, komposisinya adalah 375 mg ekstrak Cranberry dan bisa diminum sebanyak 1-2 sachet per hari. Tinggal pilih saja lebih suka yang mana. Kalau saya sih suka dua-duanya.


Alhamdulillah setelah mengomsumsi Prive Uri-Cran, anyang-anyangan saya menghilang. Bye bye anyang-anyangan! Aktivitas saya kembali normal dan bisa tidur nyenyak.

Kadang kita suka cuek ya sama kesehatan kita sendiri. Kalau sudah sakit baru deh repot sana sini. Semoga ke depannya kita sebagai muslimah (saya lebih tepatnya hehe) semakin menjaga kesehatan kita sebagai bentuk rasa syukur kita atas nikmat yang telah Allah SWT berikan.

Sekian dulu sharing saya kali ini. Semoga bermanfaat dan sampai ketemu lagi di postingan berikutnya.

Wassalamu'alaikum

Wednesday 5 October 2016

Alasan Menjalani Operasi Lasik

Assalamu'alaikum

Mungkin diantara kamu semua banyak yang tidak mengetahui kalau saya punya minus yang agak tinggi. Untuk keperluan yang sifatnya penting, saya biasanya memakai softlens. Dan untuk keperluan yang santai, saya tetap memakai kacamata namun kalau ada sesi foto-foto, biasanya saya membuka kacamata tersebut. Hehe...


Apa alasan saya memakai softlens ketika menghadiri acara-acara? Alasan pertama dan menurut saya sangat penting adalah karena saya merasa tidak percaya diri dengan menggunakan kacamata karena bentuk lensanya yang terlalu tebal. Namun, pemakaian softlens yang terlalu sering dapat mengakibatkan mata kita mengalami gangguan seperti iritasi dan parahnya lagi retina kita akan mengalami bolong-bolong, menurut dokter yang saya temui. Jadi, karena saya ingin bebas kacamata namun memiliki mata normal, jalan satu-satunya hanyalah operasi lasik.

Operasi lasik ini sudah menjadi cita-cita saya dari sejak dulu. Awal mula saya mengenakan kacamata adalah ketika duduk di bangku kelas 4 SD, dan ketika itu saya -1,5. Ketahuannya agak lucu sih. Saya yang suka dengan pelajaran matematika, ketika itu mendapat angka 5. Rupanya setelah dicek oleh guru, antara soal yang ditulis di papan tulis dengan yang saya tulis di buku tidak sama. Alhasil jawabannya pun salah. Oleh karena itu, guru saya langsung melaporkan hal ini kepada orang tua saya. Dan ketika itu juga, saya langsung dibawa ke dokter mata dan ternyata saya sudah -1,5.

Karena melihat teman-teman saya tidak ada yang mengenakan kacamata, jadi saya hanya mengenakannya ketika di dalam kelas saja, ketika melihat tulisan di papan tulis saja. Tapi ternyata hal ini tidak baik, karena minus kita akan terus bertambah. Sampai akhirnya ketika SMP, minus saya sudah naik menjadi -4,75. Wew...! 

Oia, dari informasi yang saya baca, rabun jauh ini banyak diakibatkan oleh faktor genetik. Jadi kemungkinan kalau orang tua kita memiliki rabun jauh, anak tersebut juga akan mengalami hal yang sama. Apalagi kalau tidak dirawat kesehatan matanya, minusnya akan jauh lebih cepat bertambah ketimbang yang sebenarnya tidak ada keturunan rabun jauh. Kedua kakak perempuan saya juga berkacamata, namun tidak separah saya. Hehehe...

Klimaksnya adalah ketika di bangku kuliah, ternyata minus saya bertambah menjadi -6 kurang lebih untuk mata kanan dan kiri. Sejak itu, saya semakin meggantungkan cita-cita untuk bisa lasik di masa depan, tapi belum tahu kapan waktunya. Setelah saya menikah dan telah mempunyai penghasilan sendiri, akhirnya satu-satu impian saya dan suami terwujud. Mulai dari membeli kendaraan roda empat, membeli rumah, dan juga membeli rumah untuk operasional KIVITZ. Setelah hal itu semua sudah selesai dipenuhi, barulah tabungan saya dan suami, dikhususkan untuk operasi lasik ini. Karena suami saya juga melihat, ketika saya lagi banyak undangan acara dan sering memakai softlens, mata saya sering mengalami iritasi. Jadi uang tabungan kami selanjutnya, dia arahkan untuk proses lasik ini.

Pelajaran yang mungkin bisa diambil dari hal di atas adalah ketika kita sudah menikah, visi dan misi hidup kita dengan pasangan harusnya sejalan. Termasuk apa saja yang mau dibeli atau dilakukan kelak yang membutuhkan biaya besar. Saya dan suami memiliki satu tabungan bersama juga tabungan pribadi. Tabungan pribadi ini sebenarnya untuk memudahkan saat pentransferan gaji saja sih. Untuk pengeluaran tetap dibagi dari tabungan saya dan juga suami. Duh, ceritanya jadi kemana-mana nih ya. Pokoknya intinya adalah untuk operasi lasik ini suami saya juga bantu untuk menabungi biar tidak terasa terlalu berat ketika saatnya saya mau operasi lasik. 

Kayaknya segitu dulu ya latar belakang cerita mengenakan kacamata dan alasan kenapa akhirnya saya ambil tindakan untuk operasi lasik. Ada yang punya pengalaman berminus tinggi seperti saya juga? Please comment down below!

Untuk proses lasiknya sendiri, saya akan ceritakan di postingan berikutnya agar postingan ini tidak terlalu panjang. Stay tune! ;)

Wassalamu'alaikum

Tuesday 27 September 2016

Between Blog and Vlog

Assalamu'alaikum



Halo Halo... Apa kabar semuanya? Semoga yang sedang membaca post ini dalam keadaan sehat, tanpa kekurangan suatu apapun. Kalau kamu perhatikan, mungkin belakangan ini saya sedang kurang aktif menulis blog. Iya, memang. Hal ini dikarenakan saya sedang asik menekuni dunia baru yang kelihatannya seru banget, yaitu vlog. Nah, apa itu vlog? Menurut wikipedia, vlog itu adalah video blogging atau disingkat vlogging, bukan vidblogging. Vlog merupakan suatu bentuk kegiatan blogging dengan menggunakan medium video di atas penggunaan teks atau audio sebagai sumber media utama.

Jadi sejak bulan Agustus yang lalu, saya lagi jarang sekali foto untuk keperluan blog ini. Waktu saya banyak dihabiskan untuk proses vlog ini. Dimulai dari menonton review-review kamera yang paling baik untuk vlog, menonton vlog-vlog orang, sampai memilih gaya vlog yang akan saya usung nantinya. Yah, begitulah saya (dan juga suami tentunya hehe). Kalau mau memutuskan sesuatu itu harus dengan pemikiran yang betul-betul matang. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari penyesalan di masa yang akan datang. Setuju?

Ketika kita sudah memutuskan membeli kamera untuk keperluan vlogging, akhirnya kita sudah mulai merekam-rekam kegiatan kita sehari-hari. Namun yang harus diperhatikan adalah tidak semua kegiatan kita bisa dibuat vlog. Mengapa? Karena kita ingin setiap pengambilan video yang kita ambil itu benar-benar artistik, penuh cinematografi, dan yang terpenting adalah memiliki inti cerita, ada hikmah yang bisa diambil para viewers-nya. Saya tidak ingin para viewers channel Youtube saya menonton hal-hal yang tidak bermanfaat buat dirinya. Itu sih yang saya pelajari dari suami saya, yaitu tentang kesempurnaan pengambilan gambar dan value dari setiap video yang dibuat.

Hingga di penghujung bulan September ini, sebenarnya vlog kami belum berjalan sesuai harapan. Harapan di sini maksudnya, saya bisa upload maksimal 2 hari dari proses pengambilan gambar berlangsung. Intinya belum bisa up-to-date vlognya. Karena suami saya yang berperan sebagai editor video ini sedang mengerjakan video-video yang tertunda sebelumnya untuk semuanya diupload ke channel Youtube saya. Seperti Behind The Scene Photoshoot KIVITZ di awal tahun lalu, photoshoot koleksi Lebaran, dan masih banyak yang lainnya. Kita selalu ingin channel Youtube ini berfungsi sebagai album perjalanan hidup kami juga. Oia, selain vlog, channel Youtube saya berisi tentang aktivitas saya sebagai fashion designer, liputan interview saya di beberapa media, dan lain-lain.

So guys, untuk yang belum subscribe channel Youtube saya, jangan lupa subscribe sekarang juga ya. Ini dia link-nya: KIVITZ by Fitri Aulia. Subscribe in berfungsi untuk memberi notifikasi via email saat saya mengunggah video terbaru di channel Youtube ini. Jadi kalau kamu semua sudah subscribe, kamu tidak akan ketinggalan update terbaru dari channel Youtube saya ini. 

Berhubung saya juga masih belajar di dunia vlog ini, jadi saya  juga harus pintar membagi-bagi waktu saya untuk bisa terus meng-update blog ini, juga meng-update vlog itu. Harap dimaklumi ya... Hehe... Semoga setelah ini saya bisa aktif di blog dan juga vlog. Untuk kamu yang juga suka lihat vlog para Youtuber, siapa favorit vlogger kamu dan apa alasannya? Please kasih tau saya dengan komen di bawah ini. Siapa tau info dari kamu bisa menambah wawasan saya mengenai dunia vlogging ini.

Thank you for reading, everyone! InsyaAllah setelah postingan blog ini, saya akan flash back beberapa aktivitas yang saya kerjakan di bulan yang lalu dan juga September ini. See you on the next post!

Wassalamu'alaikum

Saturday 27 August 2016

Attending Bussiness Talkshow in Jakarta

Assalamu'alaikum

Akhir-akhir ini saya dan suami sedang banyak mengikuti kegiatan yang berhubungan dengan bisnis untuk mengembangkan bisnis yang kami miliki. Seperti yang kami datangi minggu lalu, yaitu mini talkshow yang diadakan oleh Indonesia Brand Forum. Sebenarnya temanya tidak begitu berhubungan dengan kami, yaitu 'Family Business for Nation'. Memang, KIVITZ yang kami dirikan ini juga adalah family bisnis, yang dijalankan oleh saya dan suami. Tapi dalam seminar ini dengan fokus dari pembicaraannya adalah bagaimana meneruskan bisnis yang sudah didirikan oleh generasi pertama kepada generasi kedua. Hadir juga sebagai pembicara, pebisnis generasi kedua dari perusahaan besar, yaitu Pak Samuel Pranata (Direktur Martha Tilaar) dan Pak Junius Rahardjo (Founder dan CEO Javaplant) di Gedung Koran Sindo.

Melalui sebuah seminar bisnis, saya dan suami saya banyak mendapatkan sudut pandang dan ilmu-ilmu baru, yang mana selama ini kami hanya terpaku pada sudut pandang yang kami miliki saja. Kami juga berharap bahwa kelak KIVITZ bisa menjadi bisnis yang sustainable dan juga bisa diteruskan ke generasi selanjutnya untuk kemudian hari.




Untuk menghadiri acara ini saya mengenakan mix and match dari KIVITZ, yaitu Basic Umbrella Dress berwarna cokelat, dipadukan dengan Magnolia outer berwarna cream. Sepintas baju ini terlihat memiliki tone yang mirip, yaitu cokelat. Karena saya tidak ingin head to toe bernuansa cokelat saja, jadi saya menambahkan hijab bernuansa hijau dengan motif tropikal. Untuk sepatu, saya memakai mary jane berwarna putih. Menurut saya mix and match seperti ini bisa memberikan kesan lebih formal namun tetap chic.



My outfit:
Verbena Scarf by KIVITZ
Magnolia Outer by KIVITZ
Basic Umbrella Dress (brown) by KIVITZ

Wassalamu'alaikum

Monday 15 August 2016

Silaturahim Woman of KIVITZ

Assalamu'alaikum

Sabtu, 13 Agustus 2016 kemarin, KIVITZ kembali menyelenggarakan event Silaturahim Woman of KIVITZ yang sebelumnya pernah mengadakan event serupa untuk pertama kalinya di tahun 2013 yang lalu. Alhamdulillah, bangganya saya dan tim KIVITZ akhirnya berhasil menyelenggarakan kembali event untuk loyal customer KIVITZ yang kedua kalinya. Mungkin kamu bisa membayangkan senangnya kami bertemu dengan orang-orang yang juga mencintai brand ini... Alhamdulillah :)

Event Silaturahim Woman of KIVITZ ini berlokasi di Cre8 CoWorkspace di Metropolitan Tower Lantai 13-A, Jl. RA. Kartini Kav. 14, Cilandak, Jakarta Selatan  (@cre8id). Event ini disulap dengan begitu cantik oleh Plan and Party Co (@planpartyco) dengan konsep bertema tropical. Terima kasih Plan and Party Co, karena sudah menyesuaikan dekorasi event ini dengan tema spesial dari kami. Sesuai dengan temanya juga, dresscode pada event kali ini adalah 'touch of green' dengan mengenakan koleksi dari KIVITZ.


Ketika kamu memasuki venue, kamu akan mendapati dekorasi cantik di depan pintu masuk. Kemudian saat kamu masuk ke dalam, sudah terjejer dengan rapi bangku-bangku dan meja serta makanan sehat dari sang ahli healthy food, yaitu TRF Homemade (@trfhomemadeindonesia). Kue-kue cantik yang tersaji, selain enak juga menyehatkan. Selain itu juga ada salad yang sauce-nya super enak dan minuman infuse water. Untuk yang tidak terbiasa dengan makanan jenis ini, mungkin kita bisa sama-sama belajar untuk mengurangi garam dan gula, juga MSG. Terima kasih TRF Homemade!




Pukul 13.30 para tamu undangan yang merupakan loyal customer dari KIVITZ sudah mulai berdatangan. Satu per satu saya melihat baju yang saya design sendiri dipakai oleh para customer. Bahagianyaaa... terharu dan juga ada sedikit bangga bahwa karya saya tak hanya bisa dinikmati oleh saya sendiri tapi bisa untuk orang banyak. Alhamdulillah... Saya merasa melihat banyak kembaran di event Silaturahim Woman of KIVITZ ini. Hihihi... Sebelum acara resmi dibuka oleh MC, saya banyak berbincang-bincang dengan tamu yang sudah hadir di awal waktu dan tak ketinggalan wefie bareng. Hehe...



Tepat pukul 14.00 acara dibuka oleh MC, Mba Vita Principalia (@vitaprinc). Di event kali ini, loyal customer KIVITZ akan disuguhi berbagai acara seperti mini talkshow inspiratif dari saya selaku CEO dan Creative Director (Fashion Designer) dari KIVITZ terkait dengan dunia fashion dan value-value yang KIVITZ miliki. Tak ketinggalan, ada perkenalan dengan orang-orang di balik layar KIVITZ, suami saya Mulky Aulia Hamdy selaku CEO dan juga Creative Director (Visual Communication) serta Dyah Pramesti selaku Managing Director KIVITZ. Di sesi ini kami sedikit kilas balik sejarah awal berdirinya KIVITZ di tahun 2010 yang lalu. Video tentang milestone KIVITZ juga ditayangkan setelah sesi talkshow ini. Dan hal ini membuat saya merinding, mengingat perjuangan saya dan suami yang tidak selancar yang diharapkan ketika membangun KIVITZ di waktu awal.






Dan pada acara ini juga saya sedikit memberikan mini talkshow berjudul "Syar'i & Stylish Everywhere", dimana kita sebagai muslimah harus bisa selalu berpenampilan syar'i di setiap kegiatan yang kita lakukan. Karena syar'i tak hanya kegiatan untuk pengajian saja. Di sesi ini saya berbagi tips inspiratif untuk para tamu yang hadir.

Sudah hampir tiba di penghujung acara, dan ada satu sesi yang sangat penting dalam event Silaturahim Woman of KIVITZ ini, yaitu launching KIVITZ Privilege Card khusus untuk loyal customer pilihan. Buat kami, loyal cusyomer adalah bagian penting dari berlangsungnya brand KIVITZ ini. Tanpa mereka mungkin KIVITZ tidak akan sampai di angka enam tahun. Tanpa mereka mungkin kami tak akan tahu bagaimana rancangan saya dikenakan. Buat saya, mereka adalah penyemangat saya dalam berkarya, juga inspirasi saya tentunya. KIVITZ Privilege Card ini sebagai apresiasi dari KIVITZ untuk  mereka yang sudah setia membeli KIVITZ selama ini.






KIVITZ Privilege Card

Semoga setelah event ini hubungan antara KIVITZ dan loyal customer yang kami sebut Woman of KIVITZ akan semakin erat kekerabatannya. Bagi loyal customer yang berhalangan hadir, semoga bisa join di event berikutnya. Karena setiap event yang kami selenggarakan sangat kami dedikasikan untuk kalian.

Kebahagian untuk loyal customer tidak hanya berhenti sampai di sini saja. Ada goodie bag dari para sponsor yang juga bisa dibawa pulang. Terima kasih kepada @hilo_soleha, @wardahbeauty, @majalahnoor untuk isi goodie bag-nya. Terima kasih untuk semua yang sudah mendukung!

My outfit:
Majorelle Limited Scarf (broken white) by KIVITZ
Fiza Dress (green) by KIVITZ
Magnolia Long Outer by KIVITZ

Wassalamu'alaikum

Sunday 14 August 2016

Last Day in Bandung

Assalamu'alaikum

Hari terakhir di Bandung, saya menginap di daerah Setiabudi. Setelah check out dari hotel, saya meluangkan waktu di Paris Van Java ini untuk jalan-jalan dan kuliner pastinya. Satu hal yang saya suka dari Bandung ini adalah tempat hangout-nya. Kalau kamu keliling-keliling kota Bandungnya pasti kamu akan banyak menemukan tempatnya yang lucu, unik, dan selalu punya tema seru. Ditambah lagi harganya yang sangat terjangkau.



Untuk outfit jalan-jalan ini memilih pakaian ternyaman bagi saya. Manilkara Abaya selalu menjadi andalan kalau saya lagi malas untuk mix and match dan hanya ingin memakai one piece saja. Kalau orang bilang mungkin ini 'baju cuci kering pakai - cuci kering pakai'. Hihihi... Seperti biasa hijabnya saya memilih Taza Limited Scarf dari KIVITZ yang berwarna gold dan sepatu putih andalan yang sepertinya harus sudah mulai diganti dengan yang baru (boleh belanja ya, sayang... hehehe)

Oke, sekian jalan-jalan di Bandung kali ini. Sampai ketemu lagi di post berikutnya ;)


My outfit:
Taza Limited Scarf (cream) by KIVITZ
Manilkara Abaya by KIVITZ

Wassalamu'alaikum

Friday 12 August 2016

Rimma Wedding Day

Assalamu'alaikum

Saat dikabari Kak Rimma akan menikah lagi saya senang sekali mendengarnya. Mungkin dari beberapa orang sudah tahu cerita Kak Rimma sebelumnya. Di usia yang masih cukup muda, dia sudah menjalani perjalanan hidup yang berlika-liku, dengan cobaan dan hikmah. Cerita lengkapnya mungkin bisa kamu baca di bukunya Kak Rimma yang berjudul 'Dancing in the Rain'. Oh ya, saya dan Kak Rimma sama-sama saling kenal karena kami juga merupakan founder Hijabers Community sejak tahun 2010 yang lalu.

Di hari bahagia pernikahan ini, kebahagiaan dan rasa penuh suka cita bisa terlihat dari muka para pengantin, keluarga, dan tamu yang hadir. Bisa tersirat dari wajah teman-teman yang hadir pada hari itu 'Alhamdulillah, akhirnya Kak Rimma dipertemukan kembali oleh jodohnya.' Semua teman-teman, baik yang di Bandung maupun yang dari Jakarta turut hadir dalam acara ini. Banyak yang sayang dengan Kak Rimma, sampai-sampai kita semua hadir di acara ini walau kami harus datang jauh-jauh dari Jakarta.

Dear Kak Rimma, semoga ini adalah pernikahan Kak Rimma yang terakhir, dikarunai keturunan yang shalih dan shalihah, bahagia selalu, dan meraih syurga bersama suami tercinta. Aamiin...

Bagi saya, datang ke sebuah pesta pernikahan merupakan tempat untuk kembali me-refresh tentang makna pernikahan dalam pandangan Islam. Diusia pernikahan saya dan suami yang sudah masuk di tahun yang ke-6 ini, pasti banyak sekali suka duka yang sudah kami lalui bersama. Saya paham betul sejak awal saya menikah, bahwa pernikahan itu selalu saja ada perbedaan pendapat dengan suami kita. Karena sampai kapanpun, kita tidak akan pernah menemui pasangan yang benar-benar cocok 100% dengan kita. Maka dari itu, yang kita butuhkan dalam pernikahan adalah saling toleransi, mengurangi ego, dan diluaskan kesabarnya.

Islam memandang pernikahan sebagai sesuatu yang mulia dan menilai mereka yang menikah sebagai sebuah ibadah. Bahkan dalam sebuah hadits disebutkan bahwa menikah itu adalah (menjalankan) setengah agama. Namun, apa sebenarnya urgensi dan makna pernikahan dalam Islam?

Islam memandang pentingnya pernikahan dari beberapa aspek. Pertama adalah aspek sosiologi. Pernikahan merupakan sarana pembentukan masyarakat. Yang kita tahu, fondasi masyarakat adalah keluarga, dan keluarga dibangun dari pernikahan. Kedua, keluarga yang lahir dari pernikahan diperlukan untuk media meneruskan dan melestarikan budaya, nilai-nilai luhur. Dengan nilai-nilai luhur inilah diharapkan setiap anggota keluarga dapat memberikan kontribusi positif kepada masyarakat. Dan ketiga, yang terpenting adalah bahwa pernikahan merupakan manifestasi Allah yang memiliki sifat Jalil dan Jamil, yaitu Maha Kuasa dan Maha Lembut. Dua sifat yang berada pada kutub yang berbeda inilah yang juga terwujud dalam pernikahan. Pernikahan adalah penyatuan dua kutub yang berbeda. Laki-laki dan perempuan (bukan laki-laki dengan laki-laki, dan bukan perempuan dengan perempuan), kuat dan lembut. Karena seolah merefleksikan kesempurnaan Allah inilah, Al Quran menyebut pernikahan atau kasih sayang suami istri juga sebagai tanda-tanda (ayat) kekuasanNya.

Pernikahan juga tidak hanya dilihat dari aspek praktis hak dan kewajiban suami atau istri saja, pernikahan adalah ibadah untuk mengagungkan Allah subhanahu wa ta'ala. Dan menggolongkan janji suci pernikahan sebagai "mitsaqun ghalizh" atau janji yang berat karena tidak boleh dianggap main-main. Dan menurut saya, kita harus siap dengan apa yang akan terjadi kelak. Karena semua yang menurut kita baik, belum tentu baik di mata Allah. Jadi berperanlah sebaik mungkin akan skenario yang telah Allah takdirkan untuk kita.

Oh ya terakhir, berbicara tentang outfit yang saya kenakan pada hari itu (karena sudah banyak juga yang minta review baju yang saya kenakan via instagram), saya kembali mengenakan Areca Dress, namun kali ini dengan detail beading di bagian ujung lengan. Karena Kak Rimma bilang tema dresscode kali ini adalah cream putih, maka saya memilih Areca dress yang berwarna cream dengan dipadukan satin scarf warna broken white. Karena ini temanya outdoor, jadi saya memakai wedges untuk memudahkan berjalan di taman seperti ini.

Sekali lagi, baarakallaahu laka wa baaroka 'alaika wa jama'a bainakumaa fii khair untuk Kak Rimma dan Mas Taufik...










My outfit:
Satin Pashmina (broken white) by KIVITZ
Areca Dress (with beads) by KIVITZ


Wassalamu'alaikum

Tuesday 9 August 2016

Halalbihalal Gathering with Hijabers Community Founders

Assalamu'alaikum

Selepas Hari Raya, pastinya kita punya jadwal kumpul-kumpul dengan keluarga atau sahabat, atau yang biasa disebut dengan Halal Bihalal. Pertemuan kali ini adalah dengan founders Hijabers Community. Pertemanan ini dimulai karena kesukaan kita dengan dunia fashion muslimah. Sampai akhirnya kita sering kumpul untuk ngobrol, lalu pada tahun 2011 muncul sebuah ide untuk membuat satu komunitas baru yang bertujuan mengajak Muslimah mengenakan hijab. Komunitas ini kami namai Hijabers Community. Mungkin kalau ada followers atau yang pernah membaca blog saya dari tahun 2010 pasti tahu cerita awalnya Hijabers Community ini. Yang tak disangka adalah komunitas ini membawa perubahan yang luar biasa,baik di Indonesia maupun dunia terutama tentang trend berhijab. Akibatnya, banyak muslimah muda yang mulai memakai hijab, modest fashion semakin berkembang, dan makin banyak yang lebih ingin tahu tentang dunia Islam. Alhamdulillah, komunitas yang awalnya menuai pro dan kontra ini namun pada akhirnya menjadi sebuah movement yang begitu besar untuk seluruh muslimah di Indonesia.

Oh ya, balik lagi ke cerita halal bihalal ini. Jadi semenjak pertemanan kita pada tahun 2010, kita masih terus berkomunikasi dalam sebuah group di LINE. Muncul deh ide untuk silaturahim kembali sehabis lebaran. Walaupun tidak semua bisa ikut karena masih ada yang sedang mudik ke kampung halaman, sedang liburan, dll, tapi akhirnya agenda silaturahim ini tetap bisa diadakan. Hehehe.... Sekitar 15 orang datang dan kami saling kangen-kangenan.



Karena ada yang membawa anak, maka kami pilih sebuah restoran di mall yang terdapat tempat bermainnya. Bertempat di Senayan City, kita janjian untuk lunch bersama. Selesai makan, kita quality time dengan ngobrol-ngobrol santai mengenai dunia hijab saat ini, sampai bahas permasalah ibu-ibu rumah tangga. Kalau diingat-ingat lucu juga sih, dulu obrolan kita banyak seputar hijab tutorial (karena saat itu sedang trend sekali) cara pakai hijab yang aneh-aneh. Hahaha... Sampai malu sendiri kalau ingat zaman itu. Dan sekarang obrolannya sudah lebih berkualitas dengan banyak membahas dunia marriage and childhood.


Oke, sekarang kita beralih kepada outfit yang saya gunakan untuk gathering kali ini. Karena ada beberapa orang yang tinggal di luar kota, jadi dresscode ditentukan dengan menyesuaikan warna baju yang mereka bawa ke Jakarta. Haha... Maka terpilihlah dresscode Putih dan Abu-abu. Untuk itu saya pilih Basic A-Line Dress dari KIVITZ warna abu, untuk dipadukan dengan Magnolia Long Outer warna broken white. Untuk hijab saya pilih yang masih nuansa putih dan abu-abu, yaitu Verbena Limited Scarf dari KIVITZ. Cukup mewakili karakter saya yang selalu ingin tampil feminin :)


My outfit:
Verbena Limited Scarf by KIVITZ
Magnolia Long Outer by KIVITZ
Basic A-line Dress (grey) by KIVITZ

Wassalamu'alaikum